Selasa, 23 April 2013

status "BISA" yang diragukan


TPB, BISA!!! atau... TPB, Bisa???

Rasanya udah nggak asing lagi kita dengar jargon turun-temurun yang selalu jadi ciri khas mahasiswa tahun pertama IPB ini. Sebuah semangat optimisme yang merupakan harapan bagi mahasiswa tahun pertama selalu muncul ketika jargon ini dikumandangkan.
Namun, permasalahan kini mulai timbul di kalangan civitas akademika yang meragukan kualitas Mutiara Nusantara Angkatan 49 ini.
TPB, BISA! atau.. TPB, BISA?
Setelah berulang kali memenangkan Olimpiade Mahasiswa IPB (OMI) –sebuah ajang tahunan olahraga antar fakultas yang paling bergengsi- pada tahun 2011 kemarin TPB menunjukkan kemerosotan prestasinya dalam meraih gelar Juara Umum. Fyi, pada OMI 2012 lalu TPB menduduki peringkat kedua di bawah juara umum dengan perolehan total 10 medali, sedangkan diploma yang menempati peringkat pertama HANYA unggul 1 medali saja dari Sahabat Gemilang Angkatan 48.


(.__.) sumpe loe, TPB kalah??


Well, udah basi mungkin kalo kita bahas masa lalu. Nggak perlu nyari tau kenapa kita bisa kalah apalagi sampai membahas kekurangan mereka. Yang perlu kita pikirkan saat ini adalah:
“BAGAIMANA KITA BISA MEREBUT KEMBALI GELAR JUARA UMUM OMI 2013 KALI INI?”
Kamu pasti bertanya-tanya, deh. So what kalo kita kalah? Emang kalo menang apa untungnya buat kita, toh kita juga bukan atlet yang nantinya dapet duit?
HEY! Kamu peka nggak, sih?
Bertahun-tahun TPB sebagai massa dengan jumlah terbesar dibandingkan fakultas lain selalu berhasil mengantungi piala juara umum yang tingginya melebihi monas! Di olimpiade terbesar tingkat kampus ini, kita bukan hanya membawa nama baik kelas, atau asrama, apalagi lorong (?) KALI INI KITA BERJUANG DALAM 1 GARDA, yakni TPB! Solidaritas, kebersamaan, dan kekompakan harus bisa kita tunjukkan sebagai generasi TPB BANGKIT. Gengsi kita sebagai ‘si kecil cabe rawit’ bakal dipertaruhkan, lho~
Kita harus bisa membuktikan bahwa TPB itu memang BISA dan siap untuk jadi juara umum lagi. Karena kemenangan kita inilah yang nantinya bisa jadi kenangan tersendiri buat tahun pertama kita. Momen berharga ketika kamu ikut berkontribusi mengunggulkan garda TPB bakal jadi cerita kebanggaan yang bisa kamu bagi sama adik angkatan nanti.
“Jujur, saya sendiri sih malu nggak bisa berbuat banyak buat TPB di OMI.” -anonim
Maybe we have no ability to be the athletes, but we can do more! Jadi, kontribusi apa yang bisa kita lakukan?
Berikan dukunganmu buat para atlit pilihan TPB untuk OMI 2013 baik dalam bentuk moril maupun materiil. They’ll do as professional as they can, believe it.
Jangan mau diragukan lagi! Lawan rasa tidak terimamu itu dan tegaskan sekali lagi: TPB, BISA!!!

Rabu, 17 April 2013

Perangkat Media, Pejuang Aspirasi

Peran penting media sosial:
Bisa menjadi agen perubah presepsi karena publikasi tentang baik buruknya sesuatu
Penyampai aspirasi lewat berbagai media yang pasti terbaca
Aktif dalam perkembangan karena pasti selalu update
Aktif dalam pengambilan keputusan lewat tulisan-tulisan, koran, online, TV, radio, sebagai bahan pertimbangan

Saya lupa dapat pernyataan di atas darimana, yang jelas pernyataan ini saya catat di lembar khusus binder saya untuk saya jadikan bahan tulisan kali ini. Well, saya ingin mencoba mengisi blog dengan hal-hal bermutu tidak hanya curhatan semata, hehe
Yang pertama ingin saya sampaikan adalah : Saya bangga Bapak saya seorang wartawan.
Hal ini saya sadari sejak saya duduk di perkuliahan dan bertemu seorang kakak angkatan. Dia bertanya apa pekerjaan bapak, dan saya jawab wartawan. Kemudian kakak tersebut nampak sumringah dan bertanya ini-itu tentang profesi bapak, kami pun terlibat dalam pembicaraan seru tentang hal-hal berbau jurnalistik. Dan sedikit banyak, obrolan panjang lebar kami sedikit membuka cakrawala tentang pentingnya keberadaan media sosial serta perangkatnya sebagai agen penyalur suara rakyat untuk kemajuan bangsa Indonesia.

"Saya amaze banget sama bapak kamu, Aulia. Dari dulu saya selalu ingin jadi wartawan. Doakan ya semoga saya bisa lulus dari IPB dan mengikuti jejak bapak kamu."