“If I wrote a note to God, I’d ask for WAR to END and for PEACE to MEND
this world..
If I wrote a
note to God, I’d say please help us find a way to end all the bitterness put
some tenderness in our heart..”
Dua kalimat di atas adalah penggalan lirik lagu dari Charice
yang berjudul Note to God, yang menurut gue sangat pas sama kejadian yang
belakangan ini terjadi di Palestine. Gue nggak tahu banyak soal Palestine, soal
jalur Gaza, hamas, atau apapun itu yang terkait dengan agresi yang dilancangkan
sama negara paling kejam di dunia *menurut gue* yakni Israel dan kawanannya
(sebut saja Amerika). Gue cuma pengen menuliskan semua informasi yang gue
terima dan menjadikannya satu di lembaran ini sebagai salah satu bentuk
kepedulian gue terhadap saudara kita yang ada di Palestine karena seperti yang
dikutip kakak gue:
"Tidak dibutuhkan kehendak jahat untuk melakukan kejahatan tetapi
hanya ketidak pedulian."
Gue nggak mau jadi orang jahat,
apalagi di bulan Ramadhan dimana amalan baik kita memperoleh pahala yang jauh
berlipat ganda daripada bulan-bulan lainnya.
Well, yang gue tahu serang Israel
dipicu oleh kemarahan mereka atas hilangnya 3 pemuda yahudi yang meninggal
entah karena apa, kemudian dengan asa praduga tak bersalah Israel menuduh hamas
(Gerakan Pertahanan Islam dan partai politik berhaluan
Islamis milih Palestina) lah yang membunuh 3 pemuda ini. Ckckck, kabar
baru yang gue dengar malah ternyata 3 orang pemuda ini meninggal karena
kecelakaan mobil. Apapun itu, menurut gue Israel tetaplah keterlaluan karena ‘membalas’
kematian 3 orang dengan puluhan rakyat sipil Palestine yang nggak bersalah.
Apalagi dengan serangan bom berulang kali di askelon, rafah.. Gue
nggak kebayang gimana mereka saudara-saudara kita menderita di sana, keadaaan
yang paginya berstatus SIAGA tiba-tiba siang udah berubah jadi GAWAT DARURAT,
anak-anak kecil gosong, ibu-ibu ikut perang, pengantin baru pada mati syahid,
cewe-cewe diperkosa, rumah sakit kehabisan obat, astaghfirullah..
Semalam seusai shalat tarawih sama Ibu, tiba-tiba Ibu nangis
dan menyatakan kekhawatirannya atas saudara-saudara kita di Palestine. Ibu bertanya-tanya,
gimana mereka makannya, (punten) buang airnya, shalatnya yang katanya dikasih
waktu sangat singkat karena masjid-masjid nggak bebas dari roket Israel
Laknatullah. Di bulan ramadhan gini mereka puasanya lebih-lebih dari kita, bro.
Ketika esok harinya gue sama keluarga sahur seadanya, (gue sempat pengen ngeluh
kenapa sahurnya kurang greget) gue langsung ingat gimana keadaan saudara kita
di Palestine, dimana mereka tidur aja nggak tenang, suara bombardir di sana
sini, boro-boro makan. Masih bisa bernafas aja mereka bersyukur, lah gue??
Menurut gue, kita
semua nggak berhak minta lebih sama Allah.
Benar-benar nggak berhak. Ini semua udah lebih dari
cukup, walaupun kondisi negara kita juga nggak bae-bae amat dan barusan carut
marut akibat Pilpres yang tak berujung,
bisa tenang dan jauh dari perang-perang kaya gini adalah suatu nikmat yang luar
biasa dari Allah. Lewat tulisan ini pula gue pengen menyampaikan salam cinta
dan terimakasih gue buat saudara kita di Palestine yang selama ini ketika
ditanya kenapa mereka nggak pergi aja meninggalkan Gaza? Jawaban mereka adalah:
Kami tidak
akan mengangkat bendera putih, tidak akan menyerah. Kalau kami pergi, lalu
siapa yang akan menjaga Masjid Al Aqsha, tanah wakaf umat Islam? Biarlah kami
di sini mewakili kalian untuk melindungi rumah Allah.
Subhanallah.. Gue nggak ngerti lagi mesti gimana. Duit
yang kita kirim kayaknya nggak akan mampu membalas budi baik mereka, sama
sekali nggak sepadan! Satu-satunya hal yang bisa kita lakuin saat ini adalah
menyelipkan sebaris doa di setiap ibadah kita buat mereka. Ayolah, cuma 2 kata
juga kalau kita sungguh-sungguh minta sama Allah;
Ya Allah, please.. Save Palestine.
Insya Allah akan menjadi kekuatan besar kalau ita
bareng-bareng memohon sama Allah buat keselamatan mereka.
Yang gue kesel selanjutnya adalah gimana Israel dan
sekawannya memanfaatkan momen world cup, pemilu presiden Indonesia yang
bertepatan dengan bulan puasa, buat menjajah negara yang seringkali terlupakan
ini. Succesfully mereka membutakan kita dengan hal sepele tentang gimana Jerman
membabat Brazil, quick count yang bikin Indonesia punya 2 presiden baru, apapun
itu hal yang menurut gue nggak penting dibandingkan dengan situasi genting yang
terjadi di tanah Gaza. Dan lebih ironis lagi kondisi kita, bisa-bisanya kita
termakan umpan negara Zionis ini dan membiarkan saudara-saudari kita di
Palestine setiap hari melaksanakan 6 kali shalat wajib: subuh, dzuhur, ashar,
maghrib, isya, dan SHALAT JENAZAH!
Rasanya gue pengen marah (kalo nggak ingat ini lagi
puasa), serius. Gue nggak terima. Sebagai muslim, sebagai cewe, sebagai pemuda,
sebagai mahasiswa, sebagai manusia GUE NGGAK TERIMA!
Sekarang ngerti kan kenapa kita harus peduli sama
masalah ini? Kalo kata temen gue, “Bombardir aja
Israel, buat apa ada PBB atau OKI, mau donasi sampai kapan?”. Walaupun kita semua
tahu bahwa peperangan ini disebut-sebut bakalan terus ada sampai kiamat, tapi
kita mesti tetap ingat Al Qur’an QS Al Isra ayat 4-5.
"Dan telah Kami tetapkan terhadap Bani Israil dalam kitab itu: “Sesungguhnya kamu akan membuat kerusakan di muka bumi ini dua kali dan pasti kamu akan menyombongkan diri dengan kesombongan yang besar”. Maka apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) pertama dari kedua (kejahatan) itu, Kami datangkan kepadamu hamba-hamba Kami yang mempunyai kekuatan yang besar, lalu mereka merajalela di kampung-kampung, dan Itulah ketetapan yang pasti terlaksana."
Terakhir, gue minta tolong buat semua
orang yang baca tulisan ini jika kalian punya sedikit rezeki yang berlebih,
mohon bantu saudara kita di Gaza. Banyak gerakan yang bersedia buat menyalurkan
segala bentuk bantuan (baik uang maupun makanan atau apapun itu) buat
meringankan secuil beban saudara kita di sana. Palestina worth it, percaya sama
gue. Semua donasi, doa, bantuan yang seluruh dunia galang buat negeri Gaza.
Kalo kata gue, Palestine worth them all. Selain jasa tanpa pamrih yang mereka
sanggup lakukan buat menjaga Al Aqsha sampai kiamat nanti, Palestine memiliki
bibit-bibir penghafal al qur’an lahir, anak-anak kecil udah dibiasakan
mencintai al qur’an dan mendekapnya di setiap mereka punya waktu luang. Malu
nggak sih kita yang sehari 1 juz aja masih berat buat kholas? *ehm
Sekarang udah bukan #SelamatkanIndonesia lagi tapi
#SelamatkanPalestine.
Dan salamnya juga bukan salam 2 jari, tp
Assalamualaykum wr wb.
Donasi Palestine via @tausyahku, rekening BNI: 0213692126
a.n Dwi Hermawanto konfirmasi sms ke 08991602630.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar