Belakangan gue baru ngepoin (red:
kepo) sama blog salah satu kakak kelas. Well, isi blognya kebanyakan memang tentang
curhatan sih, tapi toh buktinya gue dan beberapa temen yang kepo maksimal tetap
baca. HAHAHA :D Dulu gue udah berniat untuk nggak lagi posting isi hati ke
blog, karena kata tante gue hal itu gak akan berguna buat dibaca orang lain. Ya
kan? Tapi entah kenapa, the feeling of not writing is pathetically much worse
than writing you self-story. Jadi di pagi yang cerah ini gue pengin sedikit
kembali egois untuk curhat lewat blog ini daripada nggak keisi sama sekali.
Kali aja suatu saat ada orang iseng atau adik-adik kelas yang kepo sama gue dan
memutuskan untuk baca blog ini *ngarep*
Prolognya kepanjangan, ya? Hehe
itu baru masalah pertama. Masalah keduanya, sekarang gue bingung harus memulai
dari mana. Many things happened in just a very short time. Mulai dari masuk BEM
KM dengan embel-embel mengkhianati BEM Fakultas lah, dititipin amanah sama
Menteri buat pegang proker sama partner jaman TPB, masuk Laskar Inspirasi, teman-teman
yang sudah mulai penelitian di saat gue masih bingung menentukan topik, konflik
personal sama dominansi non system, tawaran fast track, ganti murobbi untuk
yang ke-sekian kalinya, dan segala hal memusingkan lain yang akhirnya berhasil
membuat isi otak gue bercabang.
Beruntungnya, Allah masih begitu
sayang sama gue karena dengan semua aktivitas super padat dan menyita hidup
tersebut gue masih dikaruniai kesehatan jasmani dan ruhiyah yang patut gue
syukuri. Baru 3 hari ini sejak pulang fieldtrip dari Sukabumi akhirnya gue jatuh
sakit. Mungkin virus-virus yang menyerang tubuh gue udah terakumulasi sejak
terakhir kali gue sakit. Pertanyaannya, kapan terakhir gue sakit? Gue sendiri
udah lupa saking lamanya. Inilah yang jadi alasan kenapa kadang gue berfikir,
apa manusia itu berhak untuk jatuh cinta sama selain diri-Nya? Karena cinta-Nya
yang begitu hakiki dan tanpa pamrih itu selalu berhasil bikin hati gue meleleh
atas rasa syukur dan sedih atas rasa bersalah mengingat dosan gue tumpuk undhung.