Kamis, 31 Januari 2013

buat adik-adik SMA, fighting!

Malam ini saya sedikit ingin berbagi cerita saja. Mumpung tangan sedang gatel dan kali ini saya nggak akan curhat karena inshaAllah tulisan kali ini bermanfaat kok :) *hehe semoga yaaah*
Jadi selama kurang lebih 2 minggu ini libur usai UAS dan saya pulang ke kota asal, Surakarta (Karanganyar lebih tepatnya), Alhamdulillah liburan saya cukup produktif. Artinya, saya tidak berleha-leha dan nyantai-nyantai di rumah, bermalas-malasan tanpa gaweyan atau main nggak jelas karena gabut dengan teman. TIDAK! hohoho~ Saya diamanahi oleh rektorat IPB di bawah naungan organisasi mahasiswa daerah asal  (OMDA)Solo Raya untuk melakukan sosialisasi ke beberapa sekolah di Solo dan sekitarnya.
Dan disinilah cerita saya dimulai...
Saya dan teman-teman omda mengunjungi sekitar 10-15 sekolah di Solo, Karanganyar, Kartasura, dan Sukoharjo. Setiap hari sudah ada jadwal sekolah-sekolah yang mengizinkan kami memperkenalkan kampus kebanggaan ke tiap kelas. Selain itu, ketika dirasa siswa-siswi sekoah itu mulai bosan atau tidak antusias, kami berusaha untuk memberikan motivasi seputar UN atau SNMPTN yang tak lama lagi dihadapi seluruh siswa SMA dan sederajat di Indonesia.
Pertanyaan yang sering saya ajukan ketika melakukan sosialisasi adalah:
"Bagaimana persiapan UN kalian, teman? Sudah sampai mana??"
"Kalian ingin lanjut kuliah dimana? Jurusan yang mana?"
Nahh.. Ada dua jenis jawaban yang berbeda terlontar dari siswa sekolah kabupaten dengan sekolah kota. Maaf, bukan maksud saya membanding-bandingkan, tidak! Saya sekedar ingin sharing saja dan justru memberikan motivasi atau pelajaran yang bisa saya ambil hikmahnya setelah keliling dari satu sekolah ke sekolah yang lain.
Rata-rata, siswa di SMA kota menjawab kedua pertanyaan saya tersebut dengan mantap, penuh percaya diri. Sedangkan siswa di SMA kabupaten menjawab kedua pertanyaan saya tersebut dengan minder dan ragu-ragu, seakan-akan mereka belum memiliki persiapan sama sekali untuk UN dan SNMPTN.
Siswa di SMA kota menjawab pertanyaan pertama: "Yahh.. kira-kira sekian persen lah, Mbak."
Dan untuk pertanyaan kedua, mereka menjawab: "Kedokteran UGM" "Teknik Kimia ITB" "Geologi UNDIP" "Gizi IPB" dan lain-lain..
Berbeda dengan siswa di SMA kabupaten, kedua pertanyaan dijawab dengan gelengan kepala pertanda tidak tahu. Bahkan tidak jarang dari mereka yang justru bertanya "Dulu waktu Mbak mau ujian, bulan-bulan ini sudah siap belum?" "Mbak.. UN diundur saja lah.. Huhuhu"
Hal ini membuat saya heran. Entah kenapa, padahal sekolah yang saya kunjungi rata-rata berakreditasi sangat baik. Bahkan tidak sedikit SMA kabupaten yang tarafnya sudah sama dan sebanding dengan SMA di kota. Namun kenapa jawabannya bisa sangat berbeda??
Hal inilah yang ingin lebih saya soroti, kenapa di H-1bulan pembukaan pendaftaran SNMPTN dan H-3bulan Ujian Nasional begini kalian masih belum punya target, sih? Kok bisa-bisanya??? *miris*
TARGET ITU PERLU! PENTING!
Apa esensinya? Banyak!
Target itu berpengaruh besar untuk memotivasi kita, menjadi semangat kita dalam belajar, dan menjadikan tolak ukur sudah sesiap apakah saya menuju cita-cita saya kelak. Target itu bisa dijadikan acuan belajar, lho! Jangan sepelekan itu..
Sedikit sharing, saya sejak masuk SMA sudah menuliskan beberapa prodi dan universitas yang ingin saya tuju di dinding kamar saya. Sampai saat ini, tulisan itu masih membekas. Dan ya, walaupun saya akui di tengah jalan ada beberapa prodi yang saya coret karena berulang kali berubah pikiran, tetapi toh dari awal saya sudah punya niat dan tujuan yang baik, bukan?
Tidak masalah kalau suatu saat tujuan/target anda itu berubah. TIDAK MASALAH! Yang penting kalian sudah punya cita-cita lebih dulu, jadi jelas kan selama masih ada waktu panjang ini apa saja yang harus saya persiapkan?
Satu pesan terakhir khusus buat.... Hey, kamu putra-putri daerah! :D
Tidak perlu minder atau takut pada kemampuan yang Allah berikan pada kalian... Percayalah, semua tergantung doa dan usaha masing-masing. BUKAN karena sekolah kalian di pinggiran kota atau semacamnya, *apalagi IPB memberlakukan sistem pemerataan daerah :)* kenapa rendah diri?
Yang kita butuhkan itu rendah hati, BUKAN rendah diri.
Ketika memohon pada Allah, merendahlah.. supaya Beliau mengangkatmu... Tetapi jangan keterusan jadinya pesimis... OK?! ^^
Sekian dari saya, selamat malam readers!!! Annyoooong....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar