Senin, 18 Februari 2013

Tentangmu, Hana...


Al, sukses ya. Aku mencintaimu karena Allah..”
Saya baru selesai sholat maghrib ketika satu sms dari sahabat saya bernama Hana Maulida, atau yang kerap kali dipanggil Nana, masuk. Entah kenapa, atau mungkin karena suasana hati saya yang belakangan terlampau melankolis, saya seketika menitikkan air mata. Bahkan, ketika saya hendak mengaji air mata saya semakin tumpah, saya menangis. Padahal, baru tadi siang saya bertemu dengan Nana di sekolah sma dulu. Tetapi rasanya trenyuh ketika saya membaca ulang isi sms tersebut yang mungkin bagi Nana hanya guyonan saja, karena saya dan Nana baru beberapa hari yang lalu membiasakan kalimat “Aku mencintaimu karena Allah” ini, karena sebelumnya kami begitu asing dan kagok untuk saling berkata demikian.
Namun, seperti tersengat sesuatu (hal yang sama yang membuat saya menitikkan air mata) saya kemudian menyadari betapa Allah sayang sama saya. Saya memaknai benar isi sms sahabat saya tersebut. Kasih yang Beliau limpahkan tak hanya datang langsung begitu saja, melainkan juga tersalurkan lewat orang-orang di sekitar saya yang selama ini banyak menyemangati saya ketika saya sedang down. Seperti saat ini.. *duh, curcol* hehehe
Maka malam ini, saya ingin sedikit bercerita tentang sahabat saya yang satu ini.
Nana adalah salah satu orang yang sering jadi tempat pelarian saya ketika saya sedang banyak masalah. Kami berkenalan 3 tahun yang lalu di kelas akselerasi SMA 1 Karanganyar *oke, ini terlalu bertele-tele* Hahaha :D

Nana dan saya memiliki hobi yang sama, berorganisasi. Menyibukkan diri dengan banyak kegiatan dan berkumpul dengan berbagai komunitas untuk menambah pengalaman. Walau begitu, Nana dan saya sangat berbeda watak. Dia seperti kebanyakan tipe darah O pada umumnya, baik hati-tidak sombong-suka menolong-lemah lembut-dan lain lain. Sedangkan saya seperti kebanyakan tipe darah A pada umumnya, tegas-perfeksionis-jutek-ambisius-keras kepala-dan sebagainya. (Well, saya termasuk yang berkeyakinan bahwa tipe darah mempengaruhi sifat seseorang. Akan dibahas di lain waktu hehehe). Nana juga punya pemikiran jangka panjang yang matang, mungkin karena beliau jauh lebih dewasa dan tua daripada saya *peace, Na!*
Di sisi lain, saya dengan Nana sama idealisnya (setidaknya itu menurut kacamata saya ya) tetapi mungkin berbeda dalam hal menghadapi suatu masalah. Nana orang yang kalem dan cukup tenang dalam menghadapi masalah, mungkin karena dia sendiri jarang bermasalah. Tidak seperti saya yang mudah stress dan banyak ragu-ragunya, apalagi saya termasuk orang yang sering bermasalah *bahkan dalam hal apapun, err* hehe
Selama mengenal Nana, ada hal lucu yang selalu membuat saya tertawa. Dulu waktu pertama kali masuk keklas akselerasi, saya kesal setengah mati sama Nana. Ya, saya akui itu. Alasannya simple, hanya karena Nana selalu menggunakan bahasa Indonesia saat berbicara dan terkesan eksklusif di antara murid-murid baru. Namun lama-kelamaan, saya mulai mengenal pribadi Nana dan dia pun mulai bisa beradaptasi dengan baik menggunakan bahasa Jawa di kelas, jadi kekesalan itu luntur seiring berjalannya waktu. Cieeeeh :p
Sampai saat ini, terakhir kali saya sms Nana karena lagi butuh banget solusi karena *lagi-lagi* masalah, Nana masih stand by membalas sms saya tepat waktu. Dia salah satu sahabat yang sesibuk apapun masih sempat membalas curhatan gaje teman-temannya terutama saya, dan saya salut akan hal itu.
Satu hal yang terus saya ingat dari Nana adalah, dia orang yang selalu meyakinkan saya bahwa banyak orang di dunia ini menyayangi saya. Kalimat ini disampaikan Nana ketika saya sedang down karena masalah kelas beberapa bulan silam. Dan sampai sekarang kalimat itu saya tulis di buku-buku saya untuk meyakinkan hal yang sama, bahwa banyak orang sayang sama saya termasuk Nana :”)
Untukmu, Hana Mini *ahh.. jadi kangen sama Teletubbies juga nih*
Terimakasih atas waktu dan kesediaannya menjadi salah satu sahabat terbaikku. Semoga Allah membalasa segala jasa, perhatian, dan kebaikanmu. Aku pun, insyaAllah mencintaimu karena-Nya.. *CIEEEE HAHAHA* :D Sukses, coy!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar