Sabtu, 14 Desember 2013

Kontribusi Tanpa Kenal Waktu, Ruang, dan Keadaan


Saya tunggu semuanya ya di BEM Keluarga Mahasiswa 2015-2016..” kata Bang Sun alias Sunarya, (mantan) Ketua BEM TPB IPB 49 yang sejak 20 Desember tahun lalu melantik 91 orang sebagai keluarga barunya. Kami. Anggota BEM TPB IPB 49 Kabinet Inspirasi J

Begitu kalimat itu terlontar dari Bapak, -begitu saya menyebut Sunarya- rasanya ada yang bikin merinding. Entah apa itu. Semacam panggilan dari masa depan yang harus dipersiapkan bekalnya dari sekarang. Dari TPB, menuju fakultas, kemudian pada tingkat akhir mengabdi untuk Universitas.


Hari ini adalah hari dimana kami semua meretas kontribusi terakhir di masa satu tahun kepengurusan kemarin. Sidang Umum II dilaksanakan di RK Pinus lt 2 oleh DPM TPB yang agendanya adalah presentasi LPJ program kerja BEM, pembacaan SPPK (penilaian kinerja), dan demisioner BEM TPB IPB 49. Sejak 1 atau bahkan 2 minggu terakhir perasaan mellow-dramatis sudah bisa kami rasakan, entah itu di sekret, di grup facebook, saat kumpul bareng di luar kampus.. topik tentang demisioner menjadi yang paling hangat dan gemar dibicarakan, sekaligus dihindari.

Kenapa?

Jelas sudah, ketika palu diketuk kami resmi lengser dari jabatan ‘pelayan mahasiswa’ dan secepatnya akan digantikan dengan kepengurusan yang baru. Semua kebersamaan, tawa canda, riang gembira, tangis haru, rasa kecewa yang pernah kami lewati bersama hanya akan tersimpan dalam memori paling indah yang hanya bisa dikenang. Amanah demi amanah sudah tertunaikan dengan niat dan perjuangan tulus hanya mengharap balasan Tuhan. Tali temali mengikat hati-hati kami para anggota dalam satu ukhuwah yang saya harap sampai kapanpun akan selalu bisa dijaga, ukhuwah tiada akhir. Terlalu banyak yang tidak bisa saya sampaikan lewat lembar kerja ini, yang jelas yang pertama dan utama tentu saja ucapan terimakasih bagi Allah SWT yang telah menganugerahkan saya keluarga baru disini, di BEM TPB IPB ini. Beribu pelajaran dan pengalaman menjadi modal penting yang bisa mendewasakan saya di fase-fase berikutnya.

Dari mulai mengikuti sidang yang selalu dipimpin oleh presidium Yoghi Ajitama, bagaimana suasana tegang itu awalnya menakutkan buat kami. Kemudian disumpah di bawah Al Qur’an untuk mengemban amanah-amanah yang dititipkan-Nya lewat hati-hati kami. Proker satu dan selanjutnya yang menyita waktu, memakan energi, memancing amarah, menekan batin, dan pada akhirnya semua berbuah amal yang mengukir senyum kepuasan karena acara berjalan dengan lancar. Rapat di tengah hiruk pikuk ujian, adu mulut dengan tetangga tercinta, pergi danus untuk mencari dana pengganti uang BOPTN yang tidak segera cair. Atau sekret yang sempit, penuh barang-barang dekorasi, atap bocor, listrik mati, tetapi selalu hangat dan menjadi tujuan kami bertemu untuk merumuskan cita-cita masa depan. Menyanyikan lagu Indonesia Raya, hymne IPB, lalu mengepalkan tangan untuk menyanyikan mars mahasiswa yakni Totalitas Perjuangan. Lagu-lagu andalan yang menjadi theme song kita, saat upgrading sampai saat tadi demisioner: Ipang - Sahabat Kecil, Sigma - Senandung Ukhuwah, Mr POPO – Gebyar 49, La Nina – TPB Cup, dan terakhir kenangan upgrading yaitu iklan yamaha dan lagu “Let’s Go!” versi Indonesia. Semuanya terekam dengan baik di dalam ingatan ini.

Tuhan... betapa suatu saat nanti saya akan merindukan mereka semua. Mereka insan-insan terpilih yang terbaik yang Engkau percaya untuk menciptakan generasi penuh inspirasi. Mereka yang mewarnai hidup saya selama satu tahun terakhir sejak 20 Desember 2012 silam, yang saya sebut namanya di barisan doa ‘semoga sukses’ di tiap malam-malam saya. Mereka yang berada dalam lingkaran persaudaraan satu visi satu misi untuk menjadi mahasiswa Agen Perubahan.

Terimakasih, keluarga. Sungguh saya mencintai kalian semua karena-Nya. Karena-Nya yang telah mengenalkan saya pada kalian semua. Orang-orang hebat yang pada lingkaran ini telah bersama-sama menggali kapasitas diri sebagai armada masa depan

Selamat berjuang di ranah masing-masing yang tentunya akan lebih menantang dibandingkan TPB kemarin; Fakultas. Tetaplah menginspirasi sekitarmu dan jangan pernah berhenti berkontribusi di jalan kebaikan karena berprestasi sama halnya dengan bermanfaat bagi orang lain. Terus bergerak dan tentukan jalan masing-masing untuk meraih mimpi kita untuk IPB, Indonesia, dunia yang lebih baik. Ingat, demisioner bukan berarti kita selesai karena sejatinya perjalanan kita masih panjang, kawan.

Kita ketemu lagi nanti jadi satu di Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian Bogor setelah kapal kita berlabuh di dermaga masing-masing yaaach!
 

BEM TPB IPB 49, Inspirasi Membangun Negeri... KALIAN LUARRR BIASAAAA~ :D

Special thanks to: Fokustik, Alfiyan-Salsa-Widuri-Eko-Catur-Reza-Navia_Pampam-Taufik. Unlimited network ya, jangan kaya eko: unlimited limit -_-

Iqun, partner kemana sajaku.. Mei, Sara, kapan2 pada nginep lagi yaa di kontrakanku.

Niken, Ibu bendum yang superrr sabarrr  superrr kuattt :D bagi tips2nya kels~ hehehe teman2 bendahara, yang terus berdoa buat turunnya dana BOPTN! Semangaattt!

Bapak Sunarya, Bang Umam, yang begitu mendinginkan saat atmosfer bem kelewah mendidih *apasih

Rizal, Nisa, Fadel, Zainab, Tio, keluarga komisi tiga, yang nggak pernah serius meskipun lagi berantem. Hahaha terus nyengir sampe akhir yaa!

Fajar, Ayu, Ulvi, Insan, Iben, Ojan, Ica, Adi,  semuanya aja deh yang udah menerima aul dimana saja dan kapan saja. Yang sudah aul anggap sebagai kakak aul sendiri, yang sudah mengayomi aul sebagai adik *GR deh

Aul minta maaf ya kalo selama ini pernah buat salah, nyebelin, ngeselin, manja, galak, atau apapun itu. Aul minta maaaffff bingits, hehehe

Tidak ada komentar:

Posting Komentar