Hari ini adalah kali pertama aku nangis di depan seorang sahabat, namanya Shevi. Mungkin selama ini aku belum banyak cerita tentang dia, hehe. Karena memang kami belum kenal begitu lama, kira-kira baru 6/7 bulan sejak Juni lalu saat sama-sama masuk dan diterima di kampus kebanggaan, Institut Pertanian Bogor.
Shevi adalah teman sebelah kamar yang satu lorong denganku, asalnya dari Bekasi dan dia sama seperti kebanyakan teman yang lain, 2 tahun lebih tua dariku.
Orangnya cantik, manis, tinggi, putih, rada gembul #ups, mandiri, pantang menyerah, jujur, kalem, pemalu, ah udah mujinya kebanyakan nih. Entar dia sendiri kalo baca bisa gedhe rasa hehehe :p
Yang jelas, over all, Shevi adalah salah satu teman yang klop denganku. Sangat klop sebagai sepasang sahabat yang sama-sama bergolongan darah A dan sering pergi kemana-mana berdua. Menurutku, selain baik Shevi juga keibuan. Dia jarang marah dan ketika BT atau kecewa pun dia lebih memilih untuk diam dan nangis sendiri. Nggak seperti aku yang masih sering meluap-luap ketika lagi marah atau nangis kejer setiap ada masalah, Shevi orangnya nggak sensi seperti aku. Dia udah jauh lebih dewasa daripada aku yang di umur ke 17 tahun di dunia ini masih juga cengeng -_______-
Well, tadi sore aja aku nangis karena masalah presentasi PKn yang nggak kelar. Dia kebetulan datang ke kamar buat minta karet gelang dan ngeliat aku telungkup di tempat tidur sambil prembik. Akhirnya dia mendekat *sementara teman sekamarku bahkan mengira aku tidur, ckckck* dan nanya "Kenapa u?"
Ya, aneh memang. Shevi tidak seperti kebanyakan orang yang memanggilku "Al" "Aul" "Ul" "El" "Lia" atau apapun itu.. Shevi memanggilku "Au" tanpa L. Dan lucunya, kedua huruf A dan U itu dibaca terpisah.. Bingung kan? Hahaha :D
Seketika itu juga, aku nangis sambil cerita tentang presentasi PKn-ku yang kacau dan nggak ada persiapan sementara deadline-nya besok. Aku yang 'terpaksa' kerja sendiri padahal tugas makalah itu adalah untuk kelompok merasa disengsarakan karena teman-teman 1 kelompok tidak antusias dengan tugas tersebut dan aku harus kerja keras sendiri :( Syedih banget ya kan?
Sambil nepuk-nepuk pundakku, Shevi yang lebih dulu udah presentasi makalah PKn pun berusaha menghibur sebisanya. Dia mencoba menenangkan kondisiku yang lagi sok mellow itu sementara aku udah sesenggukan di pundaknya *hehehe, maaf ya umay*
Shevi bahkan menawarkan diri untuk membantu menyelesaikan makalah tersebut dengan cara menemaniku pergi ke tempat print atau sekedar beli makan. Dia bilang "Ayo u, ngga papa aku temenin. Malem ini aku ngga ada PR kok.." padahal aku nggak minta sama sekali. Baik kan? *Dan malemnya aku ke kamar dia, dia ternyata ngerjain tugas fisika tanah. Intinya, dia bohong bilang kalo ngga ada PR :")*
Shevi terlalu baik sampai terkadang kesannya dia sangat polos. Lucu sih, sampe seluruh teman sekelasnya ngetawain waktu dia ngomong di depan publik. Ya ga, shev? #kabur
Terlepas dari itu semua, aku ngerasa malu waktu Shevi bilang "Yahh... orang laper emang sensi sih ya," sambil merangkul pundakku *nyindir maksudnya mah -_-* walaupun kalo dipikir-pikir omongannya bener juga. Aku seharian belum makan nasi dan baru masuk kamar usai maghrib dengan kondisi habis 'dipaksa' menyelesaikan makalah kebutan dalam waktu beberapa jam.
Heuh... sudah 17 tahun *walaupun belum punya KTP sih* tapi masih suka nangis karena hal-hal kecil seperti itu malu-maluin banget kan? Ya, that's me. Belum bisa berubah walaupun sudah menempatkan diri di berbagai lingkungan yang seharusnya bisa mendewasakan. Astaghfirullah~
Kembali lagi ke Shevi, Alhamdulillah, Allah berkenan memberiku kesempatan buat kenal dia karena aku ngerasa beruntung bisa akrab sama dia. Semoga nggak pernah berantem dan tali silaturahmi kami bisa long last. Amiin ya Rabb :)
Walaupun ada yang bilang "seseorang yang awalnya baik sama kita nantinya bisa jadi musuh", sama sekali aku nggak berharap ada keretakan hubungan apapun sama Shevi karena dia sudah begitu baik selama ini. Dia bisa menjadi sosok kakak pengganti yang memahami seorang anak kelahiran tahun 96 yang tersesat di antara manusia-manusia ber-KTP #ehm
Semoga Allah senantiasa menjaga ukhuwahku dengan teman-temanku semua karena sebaik-baik manusia adalah mereka yang bermanfaat bagi orang lain ;)
Jadi...... seorang lagi yang kucintai karena Allah, Shevi... Saranghaeyo! :* <3